Selasa 17 Jul 2012 20:37 WIB

Pemerintah Targetkan Pertumbuhan Ekonomi Naik Enam Persen

Rep: Rachmita virdani/ Red: Djibril Muhammad
Kepala Bappenas Armida Alisjahbana
Kepala Bappenas Armida Alisjahbana

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas, Armida S Alisjahbana mengungkapkan, meskipun kondisi ekonomi dunia masih penuh dengan risiko, pihaknya meyakini ekonomi Indonesia masih dapat tumbuh enam persen.

"Kami (pemerintah) menargetkan pertumbuhan ekonomi 2012 sebesar enam persen meski krisis Eropa masih akan berlangsung dan berdampak kepada Indonesia," kata Armida saat ditemui wartawan usai mengisi acara Seminar Nasional dan Konferensi Magister Ekonomi di Gedung Bale Rumawat Unpad Dipatiukur Kota Bandung, Selasa (17/7).

Armida mengatakan, pemerintah tetap berpegang pada target APBN-P 2012 sebesar enam persen. Alasannya, karena tidak ada tanda-tanda perekonomian nasional melambat sehingga target enam persen akan tercapai.

"Kalau kita cek ke data Bank Indonesia, pertumbuhan kredit termasuk kredit konsumsi masih di atas 20 persen, artinya tidak ada tanda-tanda perlambatan ekonomi," tegasnya.

Menurutnya, berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi selama kuartal I 2012 mencapai 6,3 persen. Terkait perkiraan realisasi pertumbuhan ekonomi kuartal II 2012 dan semester I 2012, Armida menuturkan, tunggu saja laporan BPS pada Agustus nanti.

Untuk mencapai target enam persen Armida mengungkapkan, Indonesia harus proaktif menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang berkualitas. "Ada dua hal yang terkait dengan upaya menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yaitu potensi konsumsi masyarakat dan produktivitas pendukung pertumbuhan ekonomi," tambahnya

Armida menyebutkan, sebagai negara yang sudah masuk berpendapatan menengah, setiap tahun terdapat enam hingga tujuh juta penduduk yang bergerak masuk ke kelompok menengah.

"Kalau pendapatan naik maka juga ada perubahan perilaku dalam konsumsi, sehingga ini menjadi peluang dan potensi baru di market," tuturnya

Saat ini, lanjut dia, konsumsi masyarakat Indonesia masih 52 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). "Kalau kita mau pertumbuhan ekonomi lebih meningkat lagi, maka tingkat konsumsi masyarakat, baik yang miskin, hampir miskin, kelas menengah maupun atas harus meningkat dan harus terjaga," imbuhnya.

Sebenarnya, kata Armida, terdapat tiga sumber pertumbuhan PDB, yakni konsumsi masyarakat, konsumsi pemerintah dan investasi. "Tapi dari ketiga sumber tersebut saya lebih menekankan pentingnya menjaga tingkat konsumsi masyarakat terutama tingkat menengah," tuturnya.

Berdasarkan catatan Bappenas, data konsumsi masyarakat pada 2011 tumbuh 4,7 persen, menyumbang 2,7 persen pada PDB. "Sedangkan pada 2012 pertumbuhan konsumsi diproyeksikan 5,2 persen dan menyumbang pertumbuhan PDB 2,9 persen," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement