SIDIKALANG - Satu lagi komoditi lokal khas indonesia yang berhasil menembus luar negeri. Ikan gabus pasir dari Kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, berhasil memasuki pasar Singapura dengan pengiriman melalui pengusaha dan eksportir dari Medan.
Salah seorang penjual ikan di Pasar Tradisional Sidikalang, Acad Sihotang (32), Senin (2/7), mengatakan, ikan gabus pasir yang berbentuk seperti ikan lele, diminati konsumen negara tetangga itu karena dagingnya enak dan gurih. Rasanya pun berbeda dengan ikan kakap dan kerapu yang juga diekspor ke Singapura.
Selain itu, menurut dia, ikan gabus pasir yang berwarna coklat itu tidak memiliki patil di bagian kepalanya, seperti yang terdapat pada ikan lele. Namun, jelasnya, ikan gabus pasir itu hanya banyak terdapat di perairan Danau Toba Wilayah Sumatera Utara dan memiliki sisik.
"Sisik ikan gabus pasir itu cukup keras," kata Sihotang warga Desa Silalahi Kabupaten Dairi yang berbatasan dengan kawasan Danau Toba itu. Dia mengatakan, banyaknya warga dari luar negeri yang berminat dan tertarik dengan ikan gabus pasir itu karena bentuknya yang unik dan tidak ada terdapat di daerah lainnya di Indonesia.
"Jadi,ikan gabus pasir itu hanya banyak hidup dan berkembang biak di kawasan Danau Toba," ucap dia. Selanjutnya dia menjelaskan, ikan gabus pasir itu nilai jualnya di Singapura mampu mencapai Rp120.000 per kilogram.
Alasan itu pula yang membuat ikan gabus pasir banyak yang dikirim dan dijual ke negara Singa. Pasalnya, di dalam negeri harganya tidak begitu mahal, hanya berkisar Rp25.000 per kilogram. "Kalau di Medan ikan gabus pasir ini, biasa disebut 'sunhok' dan digemari masyarakat yang mengetahui ikan tersebut," kata Acad.
Data yang diperoleh menyebutkan, luas areal perikanan di Kabupaten Dairi mencapai 623,26 hektare dan penangkapan ikan di perairan yaitu Sungai 234,5 hektare, Danau 100 hektare, bendungan/cekdam 14,1 hektare dan genangan air 69 hektare. Luas Kabupaten Dairi adalah 192.708 hektare, terdiri dari 15 Kecamatan, 7 Kelurahan dan 141 Desa.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
