Selasa 26 Jun 2012 02:45 WIB

Bank Indonesia Kesulitan Lacak Eksportir

Rep: Nuraini/ Red: Hafidz Muftisany
Bank Indonesia
Foto: Antara
Bank Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Bank Indonesia mengaku kesulitan melacak alamat eksportir yang belum memasukkan Devisa Hasil Ekspor (DHE) ke bank devisa dalam negeri. Padahal, terdapat 2.600 eksportir yang belum memasukkan DHE ke bank devisa dalam negeri.

“Di PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) ada alamat eksportirnya, banyak yang tidak akurat, “ ujar Direktur Ekskutif Departemen Statistik Ekonomi dan Moneter BI, Hendy  Sulistiowaty, di Jakarta, Senin (25/6).

Dari 2.600 eksportir tersebut, BI berhasil melacak alamat sekitar 2.000 eksportir. Bank sentral kemudian mengirim surat peringatan kepada 2.000 eksportir tersebut agar segera memasukkan DHE ke bank devisa dalam negeri. “Butuh waktu lama hanya karena masalah alamat, “ ujar dia.

Sekitar 200 eksportir merespon surat peringatan BI. "Ada eksportir yang sudah memasukkan DHE tetapi belum lapor dan ada juga yang memiliki perjanjian," ujarnya. Bank sentral akan mengecek bank untuk meminta laporan DHE.

Hendy mengatakan BI tidak bisa hanya meminta bank untuk melaporkan DHE. Hal ini lantaran bank hanya bisa melaporkan DHE jika data PEB dilaporkan eksportir. Data yang diberikan eksportir tersebut diantaranya tanggal PEB, sandi kantor pabean, nomor pendaftaran PEB, dan nilai PEB. "Data-data itu yang tahu hanya eksportir, jadi kalau ada uang masuk, bank tidak bisa identifikasi," ujarnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement