REPUBLIKA.CO.ID, HOUSTON -- Perusahaan minyak dan gas terbesar, BP Plc di Teluk Meksiko, mengatakan bahwa pihaknya akan mulai mengungsikan para pekerja dari anjungan-anjungan energinya. Pengungsian itu dilakukan karena ada ancaman badai.
BP mengoperasikan tujuh anjungan minyak dan gas di Teluk Amerika Serikat. Itu termasuk anjungan terbesar dunia, Thunder Horse, yang dirancang memproduksi sampai 250.000 barel minyak perhari dan 200 juta kaki kubik gas alam perhari.
Produser-produser minyak dan gas Teluk sedang memantau badai itu. Badai sekitar 90 persen berpeluang berkembang menjadi Badai Tropis Debby dalam satu atau dua hari ke depan. Demikian kata para ahli cuaca di Pusat Topan Nasional AS (USNHC) pada Sabtu.
Beberapa perusahaan telah mulai mengungsikan para karyawannya. Yakni, karyawan yang secara langsung tidak terlibat dalam produksi seperti para juru masak dan staf kebersihan.
BHP Billiton Jumat mengungsikan semua pekerja dan menghentikan produksi di dua anjungannya. Semuanya memiliki kapasitas produksi 170.000 barel minyak perhari dan 100 juta kaki kubik gas.
Teluk itu memproduksi sekitar 20 persen dari produksi minyak AS dan enam persen hasil gas alam.