REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kenaikan harga gas tak hanya memberatkan industri padat karya. Industri perhotelan juga terkena dampak akibat kenaikan gas.
Kepala divisi pengembangan produk Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia, Mundi Agustianto, mengatakan kenaikan gas sangat mengganggu operasional hotel. Pasalnya, dapur dan pemanas di hotel berbintang menggunakan gas sebagai sumber energi.
“Boiler itu tidak mungkin dimatikan,” kata Samuel, akhir pekan lalu.
Organisasinya terdiri dari sekitar 79 hotel berbintang. Mereka keberatan dengan harga yang dinaikkan secara tiba-tiba sebelum kontrak selesai di akhir tahun.
Gas juga digunakan sebagai sumber energi utama dalam memasak. ''Jika harga gas naik sementara suplai gas tidak lancar, itu akan mengganggu sekitar delapan juta wisatawan mancanegara yang hadir sepanjang tahun,'' katanya.