Sabtu 02 Jun 2012 14:00 WIB

Pemerintah Didesak Tambah Subsidi BBM 6 Juta Kiloliter Lagi

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Warga mengisi bahan bakar minya (BBM) di SPBU Kuningan, Jakarta.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Warga mengisi bahan bakar minya (BBM) di SPBU Kuningan, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kuota BBM berbubsidi sebesar 40 juta kiloliter pada tahun ini diperkirakan habis pada Oktober mendatang. Pemerintah didesak untuk menambah jumlah kuota tersebut.

Wakil Direktur ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro, mengatakan, dengan rata-rata konsumsi BBM nasional dua juta kiloliter per bulan, maka diperlukan tambahan enam juta kiloliter lagi. Penambahan kuota ini untuk memenuhi kebutuhan energi masyarakat hingga akhir tahun.

"Dalam jangka pendek, penambahan kuota ini tidak bisa dihindari lagi," kata dia dalam diskusi di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (2/6).

Ia menambahkan, strategi pemerintah dalam penghematan energi dengan melarang mobil dinas pemerintah menggunakan premium tidak akan berdampak signifikan. Total mobil dinas yang berjumlah 40 ribu unit hanya akan menghemat sekitar 100 ribu kiloliter. "Itu pun kalau dipatuhi. Sedangkan yang dibutuhkan enam juta kiloliter." tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement