REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 17 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dari Amerika Serikat (AS) berminat menjajaki Indonesia. UKM AS yang tergabung dalam Trade Winds Asia bakal mendatangi Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) untuk dipertemukan dengan sekitar 75 pengusaha Indonesia, Selasa (22/5).
Wakil duta besar AS di Indonesia, Ted Osius, mengungkapkan pertemuan itu akan memfasilitasi UKM Amerika agar bisa bergabung dengan pengusaha Indonesia. Ted mengungkapkan, belum ada target signifikan yang akan dipatok dari hasil pertemuan ini. "Beberapa perusahaan besae sudah ada di Indonesia. Ini kesempatan bagus untuk memperkenalkan UKM," ujar Ted, Senin (21/5).
Ia menuturkan, UKM AS ingin berpartisipasi dalam perekonomian Indonesia yang tumbuh 6,5 persen per tahun. Pasar Indonesia, kata Ted, memungkinkan bagi UKM AS tumbuh lebih besar lagi.
Dengan membawa teknologi, ia berharap bergabungnya UKM Amerika dan pengusaha Indonesia bisa mendorong tumbuhnya kelas menengah yang semakin besar. Tujuh belas UKM yang datang ke Indonesia antara lain bergerak di bidang farmasi, konstruksi, teknologi informasi, resin plastik, peralatan tambang, dan plastik.
Vice chairman Indonesia-USA Parliament Causus-Vice Secretary Faction, Bobby Adhityo Rizaldi, mengungkapkan kerja sama pengusaha Indonesia dan UKM Amerika diharapkan bisa meningkat. Ia menuturkan, kerja sama ini mungkin bisa meningkatkan impor dari AS hingga tiga persen.
"Impor tidak selalu buruk. Kita mengimpor komponen lalu dibuat di Indonesia untuk menghidupkan industri. Itu bagus," kata Bobby di acara yang sama.