REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT Pos Indonesia optimis bisa melakukan initial public offering (IPO) atau penerbitan saham perdana di 2013. Ekspansi bisnis yang membutuhkan modal yang besar membuat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini siap melantai di bursa.
“Kita berharap pertengahan tahun depan atau akhir tahun sudah bisa realisasi,” tegas Direktur Utama Pos Indonesia I Ketut Mardjana, Rabu (2/5). Menurutnya sejumlah persyaratan IPO, seperti dokumentasi dan persetujuan pemegang saham, kini tengah dipersiapkan.
Ia mengaku pihaknya sudah menunjuk Ernst & Young guna mematangkan proses IPO. Meski demikian, Ketut masih enggan menuturkan berapa nilai saham Pos Indonesia yang bakal dilepas.
Sementara itu, hingga akhir 2012, Pos Indonesia menargetkan laba bersih Rp 182 miliar atau naik 16,6 persen dibandingkan 2011 lalu, Rp 156 miliar. Ini ditopang pertumbuhan pendapatan yang diperkirakan meningkat hingga 11 persen menjadi Rp 3,4 triliun.
Guna mendukung pertumbuhan Pos Indonesia, Ketut mengaku Pos Indonesia telah mendiversifikasi bisnis. Mulai dari pengiriman surat, parsel dan jasa keuangan. Ia mengaku beberapa segmen yang dipandang strategis menjadi fokus utama.
Sejumlah produk inovatif dengan jaringan virtual bakal dibuat. Di mana 3700 jaringan dari 3800 jaringan sudah terkoneksi secara on line. Pos Indonesia mengaku bakal berinvestasi hingga Rp 100 miliar lebih.