REPUBLIKA.CO.ID, LONDON---Konglomerat Dubai, Uni Emirat Arab, Dr Tariq Al Tayer mengatakan, kelompok usaha Al Tayer Group berminat menjajaki kemungkinan pendirian pabrik plastik di Indonesia.
Keinginan ini disampaikan Dr Tariq saat menerima kunjungan Konsul Jenderal RI di Dubai Mansyur Pangeran di Kantor Pusat Al Tayer Group, demikian Sekretaris Pertama/Konsul Fungsi Pensosbud KJRI Dubai Adiguna Wijaya.
Pertemuan bertujuan mendiseminasikan dan mempromosikan potensi investasi di Indonesia, khususnya di sektor pertambangan, migas, pertanian, perindustrian dan pariwisata.
Mengawali pertemuan, Konjen Mansyur menyampaikan apresiasi atas penerimaan Dr Tariq dan memaparkan secara komprehensif kondisi terkini stabilitas politik dan perkembangan positif perekonomian nasional Indonesia, di samping situasi positif untuk berinvestasi di Indonesia.
Selain itu, diinformasikan pula mengenai potensi kekayaan sumber daya alam dan keindahan alam Indonesia, termasuk potensi bahari Indonesia yang masih membutuhkan investasi asing untuk dikembangkan lebih lanjut.
Konjen Mansyur juga menyampaikan informasi mengenai kegiatan sejumlah investor asal Dubai dan UAE dalam menjajaki kerja sama investasi di Indonesia.
KJRI Dubai memfasilitasi kunjungan 30 CEO/Managing Director beberapa perusahaan, institusi perbankan dan keuangan terkemuka Dubai dan UAE yang tergabung dalam Delegasi UAE Islamic Financial Services (UIFS) ke Jakarta Oktober lalu guna menjajaki peluang investasi pada sektor perbankan dan keuangan syariah.
Dari kunjungan tersebut terdapat beberapa komitmen kerja sama bisnis pada sektor perbankan syariah, pertambangan dan manufaktur yang saat ini sedang dalam tahap pembahasan lebih lanjut.
Al Tayer Group Dubai adalah salah satu kelompok usaha terbesar di Uni Emirat Arab milik keluarga konglomerat Dubai Al Tayer.
Al Tayer Group memiliki beragam bidang usaha dan salah satunya adalah manufaktur produk plastik yang terbesar di kawasan Timur Tengah. Pabrik plastik milik Al Tayer memasok pabrik makanan, minuman, rumah makan, dan industri lainnya di berbagai negara.
Ikuti Whatsapp Channel Republika