REPUBLIKA.CO.ID, MANADO - Ekspor komoditas tepung kelapa ke Jerman terus bertambah ditandai realisasi ekspor pada awal pekan keempat tahun 2012 ke negara tersebut yang mencapai 25 ton.
"Pengiriman tepung kelapa ke Jerman sebanyak 25 ton mendatangkan devisa sebanyak 38.125 dolar Amerika Serikat," kata
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sulut, Sanny Parengkuan di Manado, Senin (23/4).
Sanny mengatakan, ekspor komoditas tepung kelapa ke negara tersebut menunjukkan kecenderungan meningkat dari bulan ke bulan, dengan volume yang relatif tinggi.
"Terdapat kecenderungan peningkatan ekspor yang cukup baik, karena permintaan masyarakat di negara tersebut terhadap produk tepung kelapa semakin meningkat," kata Sanny.
Kepala Bidang Perdagangan Luar Negeri, Disperindag Sulut, Hanny Wajong mengatakan, Jerman termasuk pasar non tradisional yang berkembang pesat.
"Tren peningkatan volume ekspor ke Jerman beberapa tahun belakangan, sesuatu yang menggembirakan, apalagi di tengah upaya pemerintah daerah mendorong ekspor ke pasar non tradisional," kata Hanny.
Pasar non tradisional menjadi salah satu alternatif yang dapat mendorong peningkatan ekspor ke depan, di tengah krisis keuangan global melanda beberapa negara maju yang sebelumnya jadi pembeli komoditas Sulut.
Tepung kelapa, merupakan komoditas andalan Sulut yang merambah ke banyak negara di berbagai belahan dunia. "Negara pembeli tepung kelapa selain kawasan benua Eropa, juga Asia, Afrika, Australia hingga Amerika," kata Hanny.