REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – PT Pertamina EP mencatat peningkatan produksi minyak di wilayah timur Indonesia. Anak usaha PT Pertamina (Persero) ini mampu memproduksi minyak hingga 11.690 barel minyak per hari (barrels of oil per day atau BOPD).
Menurut Presiden Direktur Pertamina EP Syamsu Alam, angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan produksi sebelumnya sebesar 9.539 BOPD. “Realisasi produksi bahkan di atas target,” katanya pada wartawan Ahad (22/4).
Hingga April ini, Pertamina EP menargetkan bakal memproduksi minyak hingga 8.008 BOPD. Namun dengan pencapaian sekarang, perusahaan tersebut menggejot produksi minyak hingga 45 persen di atas target.
Menurut General Manager Region Pertamina EP Kawasan Timur Indonesia (KTI) Satoto Agustono, lapangan Bunyu, Kalimanatan Timur menjadi kontributor terbesar. Bahkan produksi minyak yang dihasilkan mencapai 8.460 BOPD.
Pengeboran sumur minyak baru yakni BN-26, mampu memberikan tambahan produksi minyak hingga 2.427 BOPD. Sumur ini juga mampu menyumbang gas sebesar 0,9 juta kaki kubik per hari (million metric standard cubic feet per day atau MMSCFPD).
Kontribusi lainnya ada pada lapangan Pertamina di Sangatta, Kaltim dan Papua. Di kedua wilayah ini, produksi minyak masing-masing mencapai 2.091 BOPD dan 1.139 BOPD.
“Peningkatan produksi di wilayah timur akibat perubahan metode lifting yang kita gunakan,” jelasnya. Lifting merupakan minyak hasil produksi yang dapat dijual, diolah dan digunakan sepenuhnya.
Pertamina EP mengganti metode lifting dari gas lift system ke ESP (electrical submersible pump). Metode ini menggunakan jenis pompa yang ditenggelamkan untuk meningkatkan produksi minyak.
Ia mensinyalir pengeboran minyak mengutamakan kelestarian lingkungan. “Pengelolaan air terpadu digunakan dengan metode injeksi agar operasi yang dilakukan ramah lingkungan,” katanya.
Berdasarkan data Badan Pelaksana Kegiatan UsahaHulu Minyak Dan Gas Bumi (BP Migas), target produksi minyak Pertamina EP secara keseluruhan seharusnya 135 ribu BOPD. Namun, realisasi produksi pada Januari 2012 lalu hanya 123.879 BOPD.
Perolehan produksi minyak ini meleset sebesar 11.121 bph dari target semula. Namun Pertamina EP menjamin di April ini, produksi minyak bakal menembus 130 ribu BOPD.
Produksi di lapangan lepas pantai X-Ray bakal digenjot. Ini juga termasuk produksi di wilayah Natuna, Indonesia Timur.