Kamis 19 Apr 2012 20:24 WIB

BII tak Bagikan Dividen

Rep: Nuraini/ Red: Heri Ruslan
BII
Foto: Prayogi/Republika
BII

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII) memutuskan untuk tidak membagikan dividen tahun ini. Laba akan ditahan untuk memperkuat permodalan bank asal Malaysia tersebut.

Selama 2011, BII membukukan laba bersih sebesar Rp 669 miliar pada akhir 2011, naik 45 persen dibandingkan laba bersih sebesar Rp461 miliar pada periode sebelumnya. Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Laba sebesar Rp66,89  miliar digunakan sebagai cadangan umum guna memenuhi ketentuan pasal 70 Undang-Undang Perseroan Terbatas dan Pasal 25 Anggaran Dasar Perseroan.  Sisanya, sebesar Rp602,06   miliar ditetapkan sebagai laba ditahan.

”BII telah menunjukkan kinerja yang membaik dan pertumbuhan bisnis yang meningkat pada 2011.  Fundamental yang kokoh dipadukan dengan komitmen yang kuat dari Grup Maybank akan memberikan kontribusi positif bagi BII karena kita dapat meraih pangsa pasar yang lebih besar, “ ujar Presiden Direktur BII Dato’ Khairussaleh bin Ramli, Kamis (19/4).

Laba ditahan tersebut diharapkan meningkatkan Rasio Kecukupan Modal (CAR). Pada akhir 2011, CAR BII berada pada tingkat 11,83 persen dengan Tier 1 Capital sebesar Rp7,2 triliun dan Tier 2 Capital sebesar Rp2,2 triliun.  Tier 2 Capital ini  termasuk Obligasi Subordinasi Rp1,5 triliun yang diterbitkan April 2011.  BII juga menerima dana sebesar Rp500 miliar dari Obligasi Subordinasi yang diterbitkan Desember 2011 yang belum dimasukkan dalam perhitungan Tier 2 capital per 31 Desember, tetapi persetujuan Bank Indonesia untuk memasukan Obligasi Subordinasi ke  Tier 2 capital telah diterima oleh BII pada 31 Januari 2012.

Berdasarkan laporan resmi BII, bank itu mencatatkan pendapatan operasional lainnya (fee based income) per akhir 2011 meningkat 12 persen menjadi Rp2.328 miliar dibanding Rp2.077 miliar pada periode yang sama tahun lalu, memberikan kontribusi sebesar 37 persen dari total pendapatan operasional BII.  Total fee based income BII terutama berasal dari kenaikan fee dari transaksi perbankan korporasi, treasury, kartu kredit, trade finance, remittance dan jasa lainnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement