Senin 16 Apr 2012 16:19 WIB

Hanya 3 Persen, Pertumbuhan Sukuk Belum Baik

Sukuk Ritel (ilustrasi)
Foto: Antara
Sukuk Ritel (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertumbuhan sukuk yang tinggi pada 2012 tak bisa dijadikan patokan untuk menentukan bagus tidaknya perkembangan obligasi syariah tersebut. Meskipun tumbuh lebih dari 100 persen, pertumbuhan sukuk dibandingkan obligasi konvensional masih sangat kecil.

Pada 2011, sukuk yang diterbitkan hanya Rp 200 miliar oleh dua emiten. Pada 2012, sudah ada satu emiten yang menerbitkan sukuk senilai Rp 250 miliar, dan akan disusul satu emiten lagi dengan menerbitkan sukuk senilai Rp 800 miliar.

Hanya saja hal ini belum bisa dikatakan pertumbuhan sukuk di Indonesia meningkat. Potensi syariah di Indonesia masih besar namun masih butuh waktu yang panjang untuk bisa mengatakan perkembangan sukuk semakin membaik.

"Tidak bisa diprediksi karena masih baru," ujar Vice President PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Hendro Utomo, di Jakarta, Senin (16/4).

Per 11 April 2012 total sukuk yang beredar di Indonesia adalah Rp 5,3 triliun. Bila dibandingkan dengan obligasi yang beredar, sukuk hanya sekitar 3 persen dari total seluruh obligasi. Total obligasi, termasuk sukuk yang beredar adalah Rp 183 triliun.

Hendro menyebutkan jumlah ini belum bisa dibilang besar karena belum sampai lima persen. Penerbitan sukuk tidak banyak dibandingkan obligasi karena masih banyak yang belum mempercayai keuntungan dengan penerbitan ini. Ini menimbulkan kebimbangan bagi perusahaan yang ingin menerbitkan sukuk. "Buat apa diterbitkan jika tidak laku?" ujar Hendro.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement