Sabtu 14 Apr 2012 12:00 WIB

Mantap, Investor Asing Tertarik Dirikan Bank Syariah di Indonesia

Rep: Friska Yolandha/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Ekonomi syariah (ilustrasi)
Foto: aamslametrusydiana.blogspot.com
Ekonomi syariah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sejumlah investor telah mengajukan niatnya kepada Bank Indonesia untuk membangun bank syariah di Indonesia. Investor ini tak hanya berasal dari negeri sendiri, namun juga asing.

Deputi Gubernur BI, Halim Alamsyah, mengungkapkan investor ini tengah melakukan kajian dan persiapan pengajuan kepada BI. Dalam waktu dekat sudah ada satu bank umum Indonesia yang segera mengajukan kepada BI untuk membuka bank syariah.

“Satu (investor) akan segera ajukan ke BI. Kapan waktunya itu bergantung bank tersebut,” tutur Halim usai mengisi ceramah ilmiah di pada milad ke-8 Ikatan Ahli Ekonomi Islam Indonesia (IAEI) di Kementerian Keuangan, Jumat (13/4).

Investor-investor yang ingin membuka bank syariah di Indonesia sudah menyatakan niatnya. BI juga sudah melihatnya secara informal, sehingga tinggal menunggu pengajuan secara formal saja.

Beberapa investor asing yang berminat masuk ke Indonesia untuk membangun bank syariah berasal dari Timur Tengah. Namun Halim enggan menyebutkan negara-negara tersebut. Hal ini, kata dia, tengah dikaji oleh masing-masing pihak.

Perkembangan bank syariah di Indonesia masih memiliki potensi yang cukup besar. Hingga saat ini BI mencatat terdapat 11 bank umum berbasis syariah, 24 unit usaha syariah, dan 155 bank pembiayaan syariah.

Ekspansi perbankan syariah pada 2011 juga dinilai cukup tinggi, yaitu mencapai 50 persen. Total aset keuangan syariah di Indonesia pada 2010 adalah sebesar  7,222 miliar dolar. Total aset ini menempati posisi ke-13 dari negara-negara di dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement