REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG - Rovio Entertainment Oy, pencipta game berbasis web dan ponsel "Angry Birds" mengatakan tengah melakukan perbincangan dengan sejumlah perusahaan Cina. Dua diantaranya yang disasar yaitu Baidu.Inc (BIDU) dan Sohu.com.Inc (SOHU) demi meraup jumlah pemain potensial di Cina, pasar internet terbesar dunia.
Dalam diskusi tersebut dibahas pula metode baru mengenai distribusi internet di Cina. Keterangan itu langsung disampaikan oleh wakil presiden Rovio Asia, dalam sebuah wawancara di Hongkong, Henri Holm.
Perusahaan asli Finlandia itu juga melakukan pembicaraan dengan Renren.Inc setelah sebelumnya meneken kerjasama dengan Tencent Holdings Ltd. (700), Sina Corp. (SINA), Youku Inc. dan Qihoo 360 Technology Co. (QIHU), ujar Holm.
Hingga kini Rovio telah membukukan 100 juta download game "Angry Birds" hanya di Cina saja. Angka itu ditolong oleh permintaan pengguna ponsel yang menggunakan sistem operasi (OS) Google, Android dan iPhone Apple. Saat ini pemain terbesar internet di Cina, seperti Baidu dan Tencent menambah layanan nirkable untuk meluaskan cabang usaha yang semula fokus pada bisnis juga menyasar pengguna pribadi.
"Jumlah piranti cerdas tumbuh dalam hitungan kuadrat." ujar Holm. Pengunduhan game Angry Birds, ujarnya akan meningkat dramatis di negara-negara Asia tahun ini. Namun ia menolak menyebut rincian perkiraan.
Rovio yang berbasis di Espoo, Finlandia, bulan lalu meluncurkan edisi terbaru "Angry Birds". Pada Februari lalu perusahaan itu juga menawarkan versi untuk pengguna Facebook. Masalahnya Facebook dilarang di Cina dan Tencent, Sina dan Renren ialah pemain kakap yang juga mengoperasikan layanan jejaring sosial. Sementara Baidu ialah pemilik mesin pencarian paling populer di Cina.