REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Direktur Utama Pegadaian Suwhono mengatakan pihaknya terus berkomitmen melayani masyarakat menengah ke bawah. "Pada 1 April, kamu sudah menurunkan suku bunga sekitar 1,2 persen," katanya di Jakarta, Kamis (12/4).
Ia mengatakan, jika BUMN mengizinkan penawaran umum saham perdana dilakukan, pihaknya bakal amanah. Menurutnya persiapan internal sudah dilakukan Pegadaian dari sekarang.
Dari total nasabah pegadaian, komposisi masyarakat kelas menengah ke bawah sangat kecil. Pegadaian mengaku komposisi menengah ke bawah sekitar lima persen.
Hingga Desember 2011, Pegadaian membukukan laba bersih prognosa sebelum pajak sebesar Rp 1,9 triliun. Sedangkan penyaluran pinjaman ditargetkan mencapai Rp 24 triliun. Sementara sepanjang 2010, penyaluran pinjaman pegadaian sebanyak Rp 18 triliun. Sementara keuntungan yang dibukukan sebesar Rp 1,1 triliun.
Sehingga asset per 2010 mencapai Rp 20 triliun. Dalam lima tahun terakhir, Pegadaian mengalami peningkatan aset dan laba rata-rata di atas 35 persen. Sementara itu, di akhir 2012, perusahaan menargetkan laba di angka Rp 2,2 triliun. Sefti Oktarianisa
Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengaku bakal mengizinkan PT Pegadaian untuk melakukan initial public offering (IPO) atau penawaran umum saham perdana. Namun, BUMN tersebut wajib berkomitmen menjaga tingkat suku bunga usahanya di level rendah.
"Pegadaian diizinkan melakukan penawaran umum saham perdana asal berkomitmen bunganya tak naik," tegas Menteri BUMN Dahlan Iskan, dalam acara BUMN Maketeers Club, Kamis (12/4). Selama ini, persoalan suku bunga membuat kemeterian berfikir panjang untuk memberikan lampu hijau pada Pegadaian untuk melakukan IPO.
Ia mengaku pemerintah khawatir Pegadaian akan lebih mementingkan laba dan kinerja harga saham. Sehingga perusahaan ini bisa saja sewaktu-waktu mematok bunga tinggi. Meski demikian, ia tak menampik IPO bisa bermanfaat pada perusahaan negara itu. Pegadaian bisa saja mendapatkan dana murah di pasar modal.