REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah AS kemungkinan bakal datang langsung ke Indonesia dalam waktu dekat. Kedatangan tim ini untuk membuktikan sendiri tudingan miring yang dilontarkan negara itu pada crude palm oil (CPO) asal Indonesia.
“Kita kan sudah datangkan tim ke sana beberapa waktu lalu,” kata Wakil Menteri Peratnian Rusman Heriawan kepada Republika, akhir pekan. “Sekarang giliran mereka datang ke sini untuk melihat fakta yang ada di kita,”
Kedatangan AS ke Indonesia juga terkait pengunduran batas pengajuan keberatan Indonesia pada notifikasi Environment Protection Agency (EPA) AS, dari 28 Maret menjadi 27 April nanti. Meski demikian, Rusman enggan menuturkan lebih lanjut.
CPO Indonesia dianggap tidak memenuhi syarat minimal standar energi terbarukan AS sebesar 20 persen. Notice of data availability (NODA) EPA menyebutkan biofuel CPO Indonesia berada di level 17 persen.
Sedangkan untuk renewable diesel, EPA mencatat minimal standar energi terbarukannya hanya 11 persen. Tim Indonesia sudah datang ke AS untuk membantah tudingan ini pertengahan Maret lalu.
Sementara itu sebelumnya, Menteri Pertanian Suswono menegaskan kadar emisi CPO Indonesia jauh di atas standar AS. “Angkanya jauh di atas itu,” katanya menjawab Republika.