REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sebanyak lima pengusaha papan atas nasional Indonesia coba didekati Menteri BUMN Dahlan Iskan. Tujuannya tidak lain adalah untuk menawarkan saham Garuda Indonesia yang saat ini dikuasai tiga penjamin emisi agar bisa dijual.
"Lima pengusaha yang saya kirimi SMS untuk menawarkan saham Garuda tersebut yaitu Nirwan Bakrie (Bakrie Group--red), Sandiaga Uno (Saratoga), Rachmat Gobel (Gobel Group), Chairul Tanjung (CT Corp), dan Antony Salim (Salim Group)," kata Dahlan, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (12/3).
Dahlan menuturkan, SMS tersebut dilayangkan dua hari lalu yakni, Sabtu (11/3). Namun yang sudah menyampaikan respon baru tiga yaitu Sandiaga, Gobel dan Chairul. "Ketiganya sudah membalas pesan, dengan jawaban akan segera menjajaki penawaran ini," kata Dahlan.
Diketahui saat ini sebanyak 10,88 persen saham penawaran perdana (IPO) Garuda atau sekitar 10,88 persen masih berada di tiga penjamin emisi yaitu PT Bahana Sekuritas, PT Danareksa, dan PT Mandiri Sekuritas.
Tiga BUMN sekuritas tersebut terpaksa menyerap saham perdana Garuda karena saat IPO tidak laku di pasar saham saat karena dinilai terlalu mahal. "Kita menawarkan saham Garuda pada harga saat ini (bukan harga IPO--red)," ujarnya.
Jika mengacu pada harga penutupan Garuda, Senin (12/3) sebesar Rp 570 per lembar, maka total nilai saham yang akan ditawarkan tersebut mencapai sekitar Rp 1,402 triliun. "Mereka ini saya anggap orang Indonesia yang sangat kaya. Mereka juga kita prioritaskan untuk membeli Garuda, dari pada pengusahaa asing lebih baik pengusaha lokal saja," katanya.
Meski Dahlan sudah membeberkan lima nama pengusaha yang masuk nominasi untuk pembeli saham Garuda, namun mantan Dirut PLN ini mengaku lupa menawarkan kepada kelompok Rajawali Corporation.
"Benar juga, seharusnya saya juga menawarkannya kepada Rajawali. Kalau menurut temen wartawan ada pengusaha yang juga kira-kira mampu beritahu kepada saya biar saya kirim SMS," kata Dahlan.