REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan ia menaruh harapan besar terhadap dua sektor energi, yaitu kelistrikan dan minyak gas bumi (migas). Pasalnya, proyek-proyek dalam negeri banyak menggunakan kontraktor asing. Salah satu langkah mengatasinya, Kementerian BUMN akan melakukan spesialisasi terhadap BUMN Karya.
"BUMN karya saat ini semuanya masih jadi Dokter Umum, kita ingin mereka meningkat menjadi Dokter Spesialis," ujar Dahlan. BUMN Karya, pada umumnya, masih ramai dalam pengerjaan jalan besar, tol, dan jembatan, sehingga sering mengalami tumpang tindih proyek.
Ketika ditanya kapan melakukan restrukturisasi BUMN energi, sambil berseloroh Dahlan berkilah agar para wartawan menunggu. "Baru dua hari yang lalu saya bocorkan, kalo ditanyain terus saya jadi menyesal mengatakannya. Tunggu saja ya ?" ujarnya kepada Republika.
BUMN Karya masih terbilang kurang mengurusi proyek-proyek besar kelistrikan dan migas. Namun, Dahlan tak ingin menentukan spesialisasi masing-masing BUMN karya itu secara sepihak. Ia memberikan kebebasan kepada perusahaan-perusahaan plat merah untuk menumbuhkan keinginannya dari dalam.
Bidang Engineering, Procurement, and Construction (EPC) menjadi track record yang penting jika BUMN Karya ingin mengambil porsi besar menangani bidang kelistrikan dan migas. Pengalaman-pengalaman BUMN Karya selama ini, kata Dahlan, terutama saat bekerja sama dengan kontraktor besar asing laik dijadikan rintisan.