REPUBLIKA.CO.ID, JOMBANG - Harus diakui, jumlah pengusaha Muslim di Indonesia terbilang sedikit. Padahal Islam dibawa dan berkembang di Indonesia lantaran disyiarkan oleh pengusaha.
Pemimpin Redaksi, Harian Republika, Nashin Masha mengatakan jumlah pengusaha di Indonesia hanya mencapai 0.08 persen. Dari sekian persen itu, hanya sedikit yang merupakan pengusaha Muslim.
"Karena itu, generasi Muslim harus diarahkan ke sana," kata dia saat memberi sambutan dalam acara Bincang Bisnis Kreatipreneur Republika, Jum'at (2/3). Menurut Nasihin, kalau umat Islam tidak jadi pengusaha maka ini akan jadi kemunduran.
Ambil contoh Islam di Persia, Islam datang lalu membangkitkan Persia yang hancur luluh lantah. Lalu Spanyol dan negara-negara lain."Akhirnya mari kembali kepada ajaran Islam, untuk berkembang dan maju, pesantren merupakan harapan bagi kemajuan umat Islam ke depan," katanya.
Untuk itu, Nasihin memberikan apresiasi kepada Pesantren Tebuireng yang meminta Republika agar menggelar bincang bisni kreatipreneur di Pesantren. "Saya cukup terkejut dengan telepon dari Gus Sholah, ini yang membuat saya mengapresiasi beliau. Gus Sholah tahu tren jadi pengusaha tengah berkembang di Indonesia," pungkasnya.