Rabu 22 Feb 2012 02:17 WIB

Sejumlah Industri Siap Pindah ke Myanmar karena Indonesia tak Kondusif, Nah Lho

Pekerja melakukan proses penjahitan pakaian di sebuah rumah industri garmen di wilayah Yogyakarta.
Foto: Antara/Noveradika
Pekerja melakukan proses penjahitan pakaian di sebuah rumah industri garmen di wilayah Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA Banyaknya permasalahan yang melanda dunia usaha saat ini, termasuk permasalahan upah buruh, membuat industri garmen dan sepatu yang berlokasi di Banten bersiap untuk memindahkan pabrik mereka ke Myanmar. Kondisi itu sangat disayangkan oleh Asosiasi Pengusaha Indonesia

"Mereka ingin pergi karena masalah upah buruh, karena mereka tak tahan naik dari Rp1,2 juta menjadi Rp1,7 juta, mereka mau naik Rp1,5 juta saja. Ini masalahnya lebih berat dari tax holiday," kata ketua Apindo, Sofjan Wanandi.

Sofjan mengharapkan industri tersebut tidak akan memindahkan basis produksinya dari Indonesia, karena akan berdampak kepada 500 ribu tenaga kerja yang bernaung dalam sektor peralatan rumah tangga tersebut.

"Kalau ini terus, mereka keluar ke Myanmar. Investasinya tidak besar, cuma tenaga kerja yang akan menganggur dari Banten sudah 500 ribu saja, untuk (industri) garmen dan sepatu," ujarnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement