REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI - Cina akan menyalip India sebagai pembeli emas terbesar dunia tahun ini karena permintaan logam untuk perhiasan dan sebagai investasi 'safe haven' melonjak. Demikian disampaikan Dewan Emas Dunia (WGC), Kamis (16/2).
Permintaan global mencapai 4.067,1 ton pada 2011 - merayap naik 0,4 persen tahun ke tahun - bernilai sekitar 205,5 miliar dolar AS, permintaan pertama kali melampaui 200 miliar dolar AS.
Harga emas naik ke rekor lebih dari 1.920 dolar AS per troy ons pada September karena hiruk-pikuk pembelian oleh individu, investment funds dana bank-bank sentral setelah penurunan peringkat kredit AS dan jatuhnya pasar-pasar ekuitas global.
Harga emas telah merosot kembali, tetapi masih berkisar sekitar 1.700 dolar AS per troy ons.India, konsumen dan pengimpor emas terbesar, memperlihatkan penurunan 7,0 persen dalam permintaan tahun ke tahun menjadi 933,4 ton tahun lalu. Sementara permintaan dari Cina melonjak 20 persen menjadi 769,8 ton pada periode yang sama.
"Ada dorongan besar bagi permintaan keseluruhan dari Cina, sebuah tren yang kita lihat berlanjut di tahun baru," kata Marcus Grubb, direktur pelaksana investasi WGC. "Kemungkinan Cina akan muncul sebagai pasar emas terbesar di dunia untuk pertama kalinya pada 2012," cetus dia.
India, di mana emas secara luas dibeli untuk acara keagamaan dan pesta, mengkonsumsi lebih sedikit logam kuning pada 2011 terutama karena melemahnya rupee, yang membuat impor emas - harga dalam dolar AS - lebih mahal.
"Mata uang dalam negeri turun drastis pada paruh kedua tahun 2011, karena modal asing mengalir keluar. Kenaikan pesat dan jatuh dalam rupee dan akibat ayunan harga emas lokal berdampak pada pembelian emas," kata laporan itu.
WGC mengatakan, mereka memperkirakan permintaan global untuk emas tetap kuat pada 2012.