Rabu 15 Feb 2012 16:19 WIB

SBY: Boikot Sawit Indonesia, Itu Tidak Fair

Rep: Esthi Maharani/ Red: Didi Purwadi
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ikut bereaksi dengan penolakan Amerika Serikat terhadap produk CPO atau kelapa sawit dan produk turunannya asal Indonesia. Menurutnya, penolakan tersebut tidak adil bagi Indonesia.

"Saya dengar ada semacam aksi boikot melawan atau melarang perkebunan kelapa sawit. Saya terus terang kalau ada aksi itu menurut saya kurang fair. Karena, kita hidup dalam percaturan global juga harus fair satu sama lain," kata SBY saat memaparkan perkembangan tanah air kepada 128 perwakilan asing di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (15/2).

Menurutnya, melarang suatu negara untuk berkebun kelapa sawit ketika hal tersebut berpotensi untuk diperdagangkan itu bukan opsi yang baik. Apalagi, Indonesia adalah negara berkembang yang masih membutuhkan kelapa sawit sebagai sumber pendapatan untuk mengatasi kemiskinan.

SBY menegaskan Indonesia setuju bahkan 200 persen untuk tidak merusak lingkungan dengan perkebunan sawit. Tetapi, hal itu bukan berarti dilakukan pemboikotan terhadap hasil dari kelapa sawit.

"Menurut saya, ini berkiatan dengan justice. Saya setuju ke depan Indonesia lebih efektif di dalam mengontrol dan mengawasi perkebunan kelapa sawit. Saya setuju 200 persen untuk tidak merusak lingkungan," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement