Selasa 14 Feb 2012 14:13 WIB

Pola Pikir Orang Indonesia Hambat Industri Fesyen Lokal

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Didi Purwadi
Muslim fashion designers will participate in the Indonesia Fashion Week on February 23-26 (ilustration).
Foto: Republika/Amin Madani
Muslim fashion designers will participate in the Indonesia Fashion Week on February 23-26 (ilustration).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunia fesyen tak pernah mati. Namun, industri fesyen dalam negeri terhambat dengan pola pikir masyarakat. Mereka terkukung pola pikir bahwa produk luar negeri lebih bagus dibandingkan produk lokal.

Indonesia Fashion Week (IFW) ingin mengubah paradigma tersebut. Pameran fesyen yang akan digelar pada 23-26 Februari di Jakarta Convention Center ini ingin merengkuh pasar fesyen Asia. Mereka kemudian bertekad merambah pasar dunia dengan merek lokal Indonesia.

Direktur IFW, Dina Midiani, mengungkapkan ada tiga tahapan besar agar Indonesia bisa menjadi pusat mode dunia pada 2014. Indonesia tahun ini harus memperkuat produk dan industri pendukung. Pasar lokal harus dikuasai pada tahun 2013. Selang setahun kemudian, fesyen Indonesia mulai melakukan roadshow internasional.

“IFW akan memulai dengan membereskan landasan utama fesyen yaitu para pelaku industrinya,” ujar dia, kemarin.

Dina berharap penyelanggaraan IFW bukan hanya sekedar momen. Dia berharap IFW bisa menyatukan seluruh potensi fesyen lokal dan menjadi etalase keberhasilan produsen Indonesia. ''Selain itu, IFW bisa menjadi gerakan berkesinambungan dalam menghasilkan kebijakan industri fesyen secara menyeluruh.''

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement