REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina (Persero) membukukan laba perusahaan mencapai Rp 25 triliun selama 2011. Deputi Bidang Industri Strategis dan Manufaktur Kementerian BUMN, Irnanda Laksanawan, mengatakan porsi capaian tersebut 147,05 persen dari target Rp 17,7 triliun di 2011.
"Untuk tahun ini, target labanya sekitar Rp 23,5 triliun," kata Irnanda kepada Republika usai pertemuan dengan Komisi VI DPR.
Ia memperkirakan pendapatan usaha tahun ini mencapai Rp 527 triliun. Angka tersebut meningkat dari target dalam rencana kerja anggaran perusahaan 2011 sekitar Rp 456,5 triliun.
Pertamina, kata Irnanda, memproyeksikan pencapaian produksi minyaknya pada 2012 sekitar 196.800 barel per hari (bph) dari perkiraan produksi minyak 244 ribu bph. Sedangkan, capaian produksi gas sekitar 1.555 MMScfd dari perkiraan produksi 1.672 MMscfd.
Untuk meningkatkan capaian produksi minyak tersebut, Pertamina terus mendesak pemerintah untuk mengeluarkan kebijakan mengenai insentif pembangunan kilang BBM dalam negeri. Lambatnya kebijakan tersebut dikhawatirkan menyebabkan mundurnya beberapa proyek.
"Pembangunan kilang baru bisa mundur karena tak ada kepastian untuk investor," kata Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina, M Afdal Bahaudin