REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengakui adanya sejumlah hambatan dan permasalahan yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Jika hal tersebut tidak segera diatasi, dikhawatirkan akan membuat Indonesia merugi.
"Ada sejumlah hambatan dan permasalahan," katanya usai secara resmi membuka perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (2/1).
Pertama, terkait dengan infrsktruktur. Diakuinya, hambatan ini sering disampaikan para investor kepadanya. Maka, pada 2012, pemerintah akan melakukan pembangunan infrastruktur besar-besaran. "APBN kita arahkan ke sana (pembanunan infrastruktur) agar ada pergerakan ekonomi lebih besar," katanya.
Kedua, hambatan yang terkait dengan birokrasi yang sering dianggap tidak responsif dan tidak segera mengambil keputusan. Celakanya, hal tersebut terjadi juga di daerah. "Saya sudah mengeluarkan instruksi agar birokrasi hingga tingkat daerah harus bergerak dan harus ada reward and punishment," katanya.
Ketiga, persoalan regulasi. Presiden mengharapkan agar hambatan ini bisa membuat kementerian hingga pemerintah daerah lewat peraturan yang dibuatnya bisa benar-benar menggerakan perekonomian.
Terakhir, presiden juga menyinggung persoalan korupsi yang masih terjadi dan ikut menghambat ekonomi Indonesia. "Sayang sekali masih ada bocoran dan simpangan ke situ. Itu (korupsi) menghambat dan menciptakan daya tarik ke belakang. Mari kita atasi bersama dan menjadikan prioritas untuk segera diselesaikan," katanya.
Esthi Maharani
Sent from my
Ikuti Whatsapp Channel Republika
