REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negarta (BUMN) yang baru saja dilantik Dahlan Iskan menjanjikan bakal ada aksi korporasi yang lebih besar dari perusahaan-perusahaan BUMN selama ia memimpin kementrian tersebut.
Pria yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) itu juga mengaku akan mengurangi campur tangan Kemetrian BUMN. Selama ini Kemen BUMN dianggap menginterversi terlalu besar dalam pengambilan keputusan seluruh perusahaan milik negara ini.
"Apa saja yang kira-kira menghambat aksi korporasi, kita akan pecahkan masalahnya," katanya dalam Serah Terima Jabatan (Sertijab) Menteri BUMN, Rabu (18/10). Sejumlah hal yang ia anggap kurang efisien seperti surat menyurat yang terlalu banyak, hingga sejumlah laporan dan rapat bakal dikurangi 30 hingga 50 persen.
Sementara itu, di kesempatan yang sama mantan Menteri BUMN Mustafa Abubakar mengaku bahagia Dahlan menjadi penggantinya. "Saya senang yang jadi Menteri BUMN dari keluarga sendiri," katanya.
Ia menilai Dahlan merupakan sosok yang tepat karena memiliki keunggulan dalam memanajemen sesuatu. "Saya yakin ia akan menunjukan kinerja yang baik pimpin BUMN," ujarnya lagi.