Selasa 27 Sep 2011 16:15 WIB

Pembagian Saham Inalum Tunggu Pengambilalihan Kontrak

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Chairul Akhmad
Hasil produksi PT Inalum.
Foto: medantalk.com
Hasil produksi PT Inalum.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN – Pemerintah memprioritaskan proses pengambilalihan kepemilikan asing ke Indonesia di PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum).

Pembagian saham baru akan dibicarakan setelah pengambilalihan dari kepemilikan asing pada 2013. "Seluruh kontrak yang ada kaitan dengan kepemilikan saham asing harus kembali ke pangkuan Indonesia," kata Menko Perekonomian Hatta Rajasa, dalam konferensi pers usai Rapat Kerja dan Koordinasi Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) di Medan, Selasa (27/9) dini hari.

Oleh karenanya, kata Hatta, pemerintah belum membahas kemungkinan pembagian saham Inalum. Indonesia lebih memprioritaskan pengambilalihan setiap kontrak yang akan berakhir masa berlakunya dari kepemilikan asing. "Setelah pengambilalihan saham, pemerintah akan mendata saham asing yang masih tersisa untuk dilakukan pembayaran," ujarnya.

Dalam proses di Inalum, pemerintah melihat dulu aset yang dimiliki perusahaan Jepang supaya bisa dilunasi. Salah satu opsi yang dimiliki pemerintah setelah pengambilalihan adalah dijadikan BUMN atau pembagian saham dengan Pemda setempat.

Namun Hatta belum memastikan opsi mana yang akan diambil. Alasannya, pemerintah masih harus melihat perkembangan.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement