Rabu 14 Sep 2011 07:02 WIB

'Roda' Berputar...Kini Negara Berkembang Tawarkan Bantuan pada Eropa Atasi Krismon

Guido Mantega
Foto: AP
Guido Mantega

REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA - Negara-negara berkembang yang membentuk kelompok BRICS akan membahas kemungkinan bantuan untuk Uni Eropa guna membantu menghadapi krisis utang, Menteri Keuangan Brazil, Guido Mantega, mengatakan Selasa. "Negara-negara BRICS akan bertemu pekan depan di Washington dan kami akan membahas bagaimana membantu Uni Eropa keluar dari situasi ini," katanya. Kelompok negara BRICS terdiri dari Brazil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan.

Menteri keuangan Brazil akan pergi ke Washington minggu depan bersama para pemkeu dari seluruh dunia untuk pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia. Pertemuan BRICS ditetapkan pada 22 September.

Dalam apa yang disebut sebagai 'pembalikan peran', negara berkembang terkemuka, yang dalam beberapa tahun terakhir telah tumbuh lebih cepat dari negara-negara industri utama, diharapkan mengajukan rencana untuk membantu menstabilkan ekonomi dan pasar global, menurut harian keuangan Brazil, Valor.

Laporan itu mengatakan satu gagasan sedang dilayangkan untuk meningkatkan cadangan dari aset-aset mereka dalam euro, dalam upaya untuk mengurangi krisis utang di zona euro.

Pasar bergolak oleh krisis utang di Yunani dan negara-negara zona euro lainnya. Pejabat Uni Eropa mendorong bailout kedua untuk Athena. Pada saat yang sama, China dan beberapa negara berkembang lainnya memiliki cadangan internasional besar.

Valor mengatakan negara BRICS pada saat ini akan bersiap untuk meningkatkan kepemilikan hanya di negara-negara zona euro yang paling kuat seperti Jerman. Tengah dijajagi pula kemungkinan berinvestasi dalam obligasi yang diterbitkan oleh Inggris, sebuah negara non-zona euro.

Secara terpisah pada Selasa, Jerman, Prancis dan Yunani yang terlilit utang sepakat untuk mengadakan putaran baru pembicaraan tentang krisis euro setelah Presiden AS Barack Obama mendesak Eropa untuk melakukan upaya lebih besar guna menenangkan pasar yang mudah bergejolak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement