REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri BUMN Mustafa Abubakar meminta PT. Angkasa Pura II sebagai otoritas Bandara Soekarno-Hatta mempercepat realisasi pembangunan terminal khusus untuk PT Garuda Indonesia Tbk guna mengantisipasi perkembangan bisnis maskapai itu.
"Garuda harus mendapatkan dedicated terminal, fasilitas khusus, sehingga memudahkan perusahaan itu mengembangkan usaha," kata Mustafa Abubakar di Kantor Kementerian BUMN, Selasa.
Menurut menteri, dedicated terminal tersebut akan menjadi terminal khusus untuk jalur penerbangan Garuda yang selama ini menggunakan fasilitas pelayanan pada terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta.
Garuda dan PT AP II sudah menandatangani nota kesepahaman peningkatan fasilitas pelayanan bandara, sejalan dengan target perusahaan itu menjadi maskapai berbintang lima pada 2014.
Garuda hingga akhir tahun 2011 menargetkan jumlah penumpang 16 juta orang, meningkat 42,2 persen dibanding semester I 2011 yang mencapai 7,9 juta orang.
Sebelumnya Dirut Garuda Emirsyah Satar mengatakan, perseroan menargetkan jumlah pesawat yang dimilikinya mencapai 153 unit pada tahun 2015, dari saat ini (2011) sebanyak 88 pesawat.
Sementara itu Direktur Utama AP II Tri Sunoko menuturkan, fasilitas pelayanan Bandara Soekarno Hatta ini meliputi peningkatan aksesibilitas informasi penerbangan, peningkatan fasilitas bagi penumpang, peningkatan fasilitas terminal serta peningkatan sistem keamanan dan kenyamanan bandara.
"Saat ini hanya Garuda yang memiliki fasilitas khusus, namun tidak tertutup kemungkinan ada maskapai lain yang berminat memiliki terminal khusus seperti Garuda," ujarnya.
Adapun syarat memperoleh fasilitas terminal khusus yaitu memiliki frekuensi jam terbang lebih dari 100 jam, sementara Garuda diproyeksikan pada tahun 2014 akan memiliki 116 jam terbang untuk domestik maupun internasional.
Belum diketahui berapa besar investasi yang harus disiapkan kedua pihak tersebut untuk mengembangkan fasilitas khusus bandara bagi Garuda.