Selasa 09 Aug 2011 15:17 WIB

Krisis AS tak Pengaruhi Pertambangan RI

Rep: M Ikhsan Shiddieqy/ Red: Krisman Purwoko

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kebijakan utang pemerintah Amerika Serikat tidak akan berdampak pada industri ekstraktif dalam negeri. Justru, investor akan beralih ke negara-negara yang menerapkan transparansi dalam pertambangan. Indonesia perlu membuat iklim investasi sehat di bidang pertambangan.

Hal itu disampaikan Deputi Menko Perekonomian Bidang Energi dan Mineral, Wimpi S Tjetjep, usai regional workshop tentang transparansi industri kreatif ASEAN di Hotel Borobudur, Selasa (9/8). Perusahaan pertambangan juga harus menerapkan prinsip akuntabilitas dan transparansi.

"Tidak ada pengaruhnya, justru demikian antusiame lagi melakukan investasi lari ke daeah EITI (Extractive Industry Transparency Initiative)," katanya. EITI adalah standar internasional tentang pelaporan bagi perusahaan atas pembayaran yang dilakukan kepada pemerintah dan bagi pemerintah atas penerimaan pendapatan yang diterima dari pembayaran tersebut.

Indonesia sedang menuju kepada EITI. Menurut Wimpi, negara ini perlu menciptakan iklim investasi yang sehat, termasuk masalah akuntabilitas perusahaan. Semua harus berjalan transparan, misalnya perusahaan melaporkan semua pendapatan. Jika ada yang tidak beres, perusahaan dan pemerintah melakukan rekonsiliasi.

"Kalau transparansi itu berarti iklim investasi otomatis akan meningkat," kata Wimpi. Menurut dia, semua perusahaan asing menganggap Indonesia tempat yang paling baik. EITI itu selalu meningkatkan iklim investasi. Dia mengingatkan, tidak ada satu pun perusahaan yang tidak suka dengan transparansi.

Indonesia melakukan sosialiasi tentang transparansi di industri ekstraktif atau tambang ke negara-negara anggota ASEAN. Materi sosialisasi itu tentang EITI yang diharap bisa menjadi bagian dari harmonisasi ke pemerintahan sektor ekstraktif untuk negara-negara ASEAN karena Indonesia sekarang menjadi pemimpin ASEAN.

"Kita leader di ASEAN dan pionir menyebarkan EITI ini ke ASEAN. Jadi, mudah-mudahan bisa menjadi wabah ke ASEAN," kata Wimpi. Kemudian, Wimpi berharap ASEAN dapat menjadi regional country yang bisa berperan sebagai pionir di kawasan Asia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement