Kamis 28 Jul 2011 15:18 WIB

Menteri BUMN: Layanan Garuda Telah Normal Kembali

Garuda Indonesia
Foto: Yogi Ardhi
Garuda Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menteri BUMN Mustafa Abubakar memastikan, layanan penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk berlangsung normal meskipun terjadi aksi mogok sejumlah pilot maskapai tersebut. "Ada 'delay' sejumlah penerbangan Garuda, namun secara keseluruhan penerbangan lancar, tidak ada yang di-cancel," kata Mustafa saat meninjau Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Jakarta, Kamis.

Dari hasil kunjungan mendadak tersebut, Mustafa mengatakan bahwa kondisi di lapangan masih terkendali.

"Tidak terjadi penumpukan seperti yang saya bayangkan. Tidak ada antrean panjang saat melakukan check-in keberangkatan," ujar Mustafa.

Sejak Kamis dini hari (28/7) pukul 00:00 hingga pukul 23:59 WIB sejumlah pilot Garuda yang tergabung dalam Asosiasi Pilot Garuda (APG) menggelar mogok terbang. Dalam aksinya mereka tidak bersedia melakukan penerbangan rute Jakarta ke beberapa wilayah lain.

Aski mogok tersebut merupakan buntut dari tuntutan para pilot yang menginginkan ada kesetaraan gaji dengan pilot asing yang bekerja pada perusahaan penerbangan plat merah itu. Namun mogok terbang tersebut sejak pukul 13.00 WIB dinyatakan dihentikan oleh Presiden APG Captain Stephanus Geraldus Rahadi setelah ada kesepakatan dengan manajemen Garuda untuk menyelesaikan masalah itu.

Usai melihat secara langsung fasilitas penerbangan Garuda tersebut, Mustafa meminta manajemen Garuda tetap melakukan berbagai perbaikan dalam sisi pelayanan. "Ada penyesuaian jadwal penerbangan karena dampak mogok tersebut. Namun masalah ini tidak boleh ditoleransi," ujarnya.

Untuk itu, katanya, masalah antara pilot dengan manajemen harus segera diselesaikan. "Harus tercipta win-win solution, dan mengupayakan agar dalam operasional Garuda tidak merugikan masyarakat pengguna jasa penerbangan," kata Mustafa.

Delay

Sementara itu, Juru Bicara Garuda Indonesia Pudjobroto mengakui aksi mogok terbang sejumlah pilot berdampak pada penerbangan terutama jadwal siang hari. "Pada penerbangan dini hari hingga pagi hari, seluruh penerbangan Garuda dari Jakarta ke sejumlah wilayah termasuk ke luar negeri berlangsung normal," ujarnya.

Menurut Pudjobroto untuk mengatasi mogok terbang sejumlah pilot, Garuda menyiapkan sekitar 130 pilot bantuan. "Pilot bantuan tersebut berasal dari para pilot senior dan instruktur pilot," ujarnya.

Sejak sehari sebelumnya, menurut dia, manajemen Garuda mengantisipasi aksi itu dengan mengindentifikasi pilot mana saja yang menyatakan tidak akan menjalankan tugas. "Dengan begitu manajemen dapat memastikan bahwa dampak dari aksi mogok tersebut dapat diminimalkan," ujarnya.

Menurut Pudjobroto, hingga pukul 13.00 WIB penerbangan Garuda dari Jakarta mencapai 66 penerbangan. "Kami mencatat jumlah penerbangan yang mengalami keterlambatan berkisar 10 persen," ujarnya.

Pada sejumlah rute dan waktu yang hampir berdekatan diatasi dengan menggunakan pesawat berbadan lebar Airbus, sehingga dua penerbangan dapat diangkut sekaligus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement