Rabu 27 Jul 2011 16:15 WIB

Penggunaan Kartu Debit mandiri Naik 30 Persen

Bank Mandiri
Foto: Darmawan/Republika
Bank Mandiri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - PT Bank Mandiri memperkirakan penggunaan Kartu Debit Mandiri selama bulan puasa 2011 mengalami peningkatan sekitar 30 persen dibanding dengan rata-rata transaksi pada bulan-bulan biasa.

"Transaksi meningkat, biasanya tuh pada saat bulan puasa naik sekitar 25-30 persen, jadi nanti akan kelihatan perilaku nasabahnya," kata Direktur Perbankan Mikro dan Ritel Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin dalam acara penarikan undian Mandiri Fiesta di Jakarta, Rabu.

Menurut Gunadi, peningkatan transaksi Kartu Debit Mandiri selama Ramadhan nanti dikarenakan Kartu Debit Mandiri sudah bisa dipakai untuk berbelanja. Ia menyebutkan, transaksi melalui Kartu Debit Mandiri pada bulan-bulan biasa mencapai sekitar 60 juta hingga 65 juta transaksi.

Gunadi menjelaskan, banyaknya nasabah yang menggunakan kartu debit akan terlihat pada pekan kedua dan pekan ketiga puasa, karena pada masa-masa ini nasabah sudah mulai membelanjakan uangnya untuk kebutuhan puasa dan hari Raya Idul Fitri.

"Pada minggu pertama biasanya tidak terlalu ramai, tapi minggu kedua biasanya yang ramai itu di tempat makan, kita sempat bingung kok ramai di tempat makan pada minggu kedua, kemudian minggu ketiga itu mulai belanja persiapan lebaran, belanja baju-baju, kita lihat transaksi debit naik, minggu keempat sepi kembali," ujarnya.

Ditambahkannya, pada musim puasa dan lebaran tahun ini Bank Mandiri akan menyiapkan berbagai program-program promo di restoran tertentu, supermarket serta di pusat perbelanjaan tertentu.

Selain itu, pihaknya juga akan menyiapkan promo tertentu untuk produk-produk pilihan yang mengalami peningkatan permintaan selama bulan puasa.

Ia mengungkapkan, dalam kurun waktu satu tahun Bank Mandiri menyiapkan kebutuhan likuiditas mencapai Rp600 triliun, yang disebar di jaringan kantor dan anjungan tunai mandiri (ATM). Likuiditas sebesar itu termasuk untuk pemenuhan permintaan selama bulan puasa.

"Kebutuhan kas pada bulan puasa dan menjelang Lebaran diperkirakan meningkat juga sebesar 30 persen," katanya.

Pada bagian lain Budi menyampaikan bahwa total biaya promosi pada tahun ini sudah mencapai lebih dari Rp200 miliar. Jumlah ini meningkat 15-16 persen dibandingkan tahun lalu. "Biaya-biaya promosi yang dikeluarkan tersebut tentunya untuk menjaring dana murah dari masyarakat," tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement