Rabu 04 May 2011 17:53 WIB

Belum Diputuskan Operator West Madura Offshore

Rep: Citra Listya Rini/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kepala Badan Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), R. Priyono, menyatakan masih belum memuutuskan siapa yang akan menjadi operator di Blok West Madura Offshore (WMO).

Dengan sedikit berkelakar, ia mengatakan dirinya akan meditasi dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Darwin Zahedy Saleh, untuk membahas operatorship di Blok WMO. "Nanti malam kami berdua mau meditasi dulu. Cari wangsit," tulisnya dalam pesan singkat kepada Republika di Jakarta, Rabu (4/5).

Sebagaimana diketahui, hingga kini pemerintah belum memutuskan siapa yang akan menjadi operator Blok WMO. PT Pertamina (Persero) sendiri menunggu keputusan pemerintah untuk mengelola Blok WMO dan memiliki 100 persen saham.

Terkait operatorship Blok WMO, sebelumnya BP Migas telah merekomendasikan kepada Menteri ESDM. Kepala Divisi Humas, Sekuriti, dan Formalitas BP Migas, Gde Pradnyana, menyatakan pihaknya memberikan tiga opsi.

Opsi pertama, sesuai hasil rapat tertanggal 13 April 2011 lalu, Kodeco sebagai operator sampai 31 Desember 2013, dan seterusnya dikerjakan Pertamina. Opsi kedua, Pertamina sebagai operator setelah kontrak baru per 8 Mei 2011 berlaku sampai kontrak berakhir 20 tahun ke depan. Opsi ketiga, Pertamina sebagai operator selama tiga tahun pertama dengan minimal produksi WMO seperti tahun-tahun terakhir antara 12-13 ribu barel per hari.

"Dari ketiga opsi tersebut, BP Migas menyarankan opsi ketiga kepada Menteri ESDM. Bahwa operator WMO kita dorong Pertamina, bisa saja pemerintah menolak atau menerima," tutur Gde.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement