REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Rusia mengatakan salah seorang pejabatnya dan dua warga Georgia yang dipercaya merupakan agen keamanan telah tewas dalam bentrokan di dekat perbatasan de fakto antara Georgia dan wilayahnya yang memisahkan diri, Abkhazia. Seorang wakil dinas keamanan FSB sebagaimana dikutip oleh kantor-kantor berita mengatakan bahwa satu unit tentara
perbatasan Rusia telah diserang dengan senjata otomatis dalam satu misi pengintaian. "Dalam konflik itu para penyerang telah dihancurkan," kata FSB dalam satu pernyataan seperti dikutip oleh kantor-kantor berita, Jumat (8/4).
"Menurut dinas keamanan Abkhazia, kedua orang yang tewas itu adalah anggota unit intelijen pusat antiteroris
Kementerian daLam Negeri Georgia." Kementerian Luar Negeri Georgia mengatakan dalam pernyataannya, kedua warga Georgia yang tewas itu adalah penjahat dan dicari di Georgia karena perampokan dan penculikan.
Mereka mengatakan insiden itu meruoakan "perselisihan penjahat". "Insiden kriminal itu memastikan sekali lagi bahwa bagian Georgia yang diduduki oleh Rusia telah berbah menjadi lubang hitam penjahat," ujar kementerian Georgia tersebut.
Rusia dan Georgia telah melakukan perang singkat pada 2008 setelah serangan militer Georgia ke wilayah lainnya yang memisahkan diri, Ossetia Selatan. Setelah perang itu, Abkhazia dan Ossetia Selatan menyatakan merdeka dan diakui oleh Rusia. Rusia memiliki tentara di Abkhazia dan Ossetia Selatan dan memberi keduanya bantuan keuangan yang banyak sekali.