REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG - Pertamina meminta para pemilik dan pengemudi armada angkutan batubara yang ada di Provinsi Sumatera Selatan, tidak ikut mengambil dan menggunakan bahan bakar minyak bersubsidi.
"BBM bersubsidi sangat terbatas sehingga stoknya harus selalu tersedia terutama untuk kalangan masyarakat," kata General Manejer PT Pertamina Pemasaran BBM Retail II Palembang, Haris Budiarto di Palembang, Rabu (30/3).
Lebih lanjut dia mengatakan, jatah BBM bersubsidi pada 2011 ini sebanyak 679.652 KL untuk Premium dan solar 532.768 KL. Apalagi sekarang ini, imbuhnya, kebutuhan bahan bakar diperkirakan meningkat karena Sumsel akan menjadi tuan rumah SEA Games dan Jambore Nasional Gerakan Pramuka.
Sehubungan itu diharapkan mobil angkutan Batubara tidak menggunakan BBM bersubsidi hingga persediaan yang ada tersebut mencukupi, kata dia. Ia mengatakan pihaknya juga siap menyediakan SPBU BBM non subsidi dan itu bisa digunakan untuk keperluan angkutan batubara yang ada di provinsi terdiri dari 15 kabupaten dan kota itu.
Memang, lanjut dia, sekarang ini angkutan batubara terus meningkat sehingga kebutuhanakan BBM juga akan bertambah. Oleh karena itu pihaknya mengusulkan pada pemerintah supaya angkutan batubara tidak menggunakan BBM bersubsidi, ujar dia pula.
Asisten Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Pemerintah Provinsi Sumsel, H Eddy Hermanto mengatakan, pihaknya terus mengevaluasi pemakaian BBM bersubsidi tersebut. Begitu juga mengenai pemakaiannya sehingga kesediaan bahan bakar tersebut selalu ada, ujar dia.
Mengenai angkutan batubara tanpa menggunakan BBM bersubsidi itu perlu pembahasan lebih lanjut karena itu hak dari pemerintah pusat, tambah dia.