Kamis 25 Jun 2015 17:52 WIB

Wisata Halal Indonesia Kalah Dibanding Malaysia dan Thailand

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Dwi Murdaningsih
Wisata syariah (ilustrasi)
Foto: ROL/Agung Sasongko
Wisata syariah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga riset dan pemeringkat industri pariwisata halal Crescentrating menilai Indonesia harus berusaha lebih keras jika ingin melangkahi Malaysia dan Thailand dalam mengembangkan pariwisata halal.

Dalam kesempatan berkunjung di Jakarta, pendiri dan CEO Crescentrating Fazal Bahardeen mengatakan, dalam laporan riset Crescentrating bersama MasterCard Global Muslim Travel Index (GMTI) 2015, Indonesia ada di urutan enam tujuan wisata halal dunia, di bawah Malaysia dan Thailand.

"Kami liat Indonesia belum begitu kencang mempromosikan diri sebagai tujuan wisata ramah Muslim seperti yang dilakukan Thailand dan Malaysia," ungkap Fazal.

Ia melihat Malaysia dan Thailand sangat agresif memasarkan produk wisata ramah Muslim ke pasar negara-negara mayoritas Muslim. Itu yang belum ada dari Indonesia.

Fazal menyatakan Indonesia harus mengintegrasikan promosi pariwisata halal ke dalam program pariwisata nasional, pun membuat program khusus pariwisata halal. Di level nasional, pasar wisatawan Muslim harus dilihat sebagai pasar penting, kata Fazal, setelah Indonesia menargetkan pasar Cina dan Eropa sebagai andalan.

"Jadi perlu mengintegrasikannya dalam kampanye pariwisata nasional, di saat yang sama juga buat paket khusus pasar Muslim," kata bos perusahaan yang berbasis di Singapura itu.

Malaysia jadi bagus karena mereka punya sistem khusus pariwisata Muslim yang mempromosikan wisata Islam dalam agenda pariwisata nasional. Thailand juga tidak sungkan mengumumkan Muslim Friendly Thailand sebulan lalu. Begitu juga Korea Selatan.

"Saya yakin Indonesia sudah melakukan banyak upaya. Tapi memang harus lebih besar lagi upayanya dengan target spesifik untuk pasar Muslim," kata dia.

Dari catatan Crescentrating, tahun lalu jumlah kunjungan wisatawan Muslim ke Malaysia mencapai 5,9 juta orang. Sementara yang datang ke Indonesia hanya sekitar dua juta orang saja dari total 10-11 juta wisatawan asing yang masuk.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement