Sabtu 25 May 2019 11:50 WIB

Petani Berharap Jokowi Pertahankan Prestasi Pertanian

Amran disebut memiliki komitmen kuat dalam mewujudkan visi dan misi Jokowi.

Red: EH Ismail
Petani membersihkan lahan pertanian yang terdampak hujan abu Gunung Kerinci di Desa Tanjung Bungo, Kayu Aro, Kerinci, Jambi, Jumat (3/5/2019).
Foto: Antara/Wahdi Septiawan
Petani membersihkan lahan pertanian yang terdampak hujan abu Gunung Kerinci di Desa Tanjung Bungo, Kayu Aro, Kerinci, Jambi, Jumat (3/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden RI Joko Widodo diharapkan tidak mengendorkan kinerja pemerintah di sektor pertanian pada periode 2019-2024. Bahkan program yang ada harus dipertahankan dan ditingkatkan agar kesejahteraan petani semakin baik.

“Kami akui pemerintahan Jokowi - JK pada lima tahun terakhir telah memberikan perhatian yang besar terhadap sektor pertanian secara umum, ataupun petani khususnya. Untuk itu kami harapkan kinerja yang sudah dibangun tersebut bisa dipertahankan, dan bahkan ditingkatkan,” tutur Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Winarno Tohir di Jakarta, Sabtu (25/5). 

Salah satu perhatian besar pemerintahan Jokowi diwujudkan dalam kebijakan yang berpihak kepada petani. Keberpihakan kepada petani ditunjukkan dengan pemberian bantuan sarana prasarana pertanian dalam skala besar. “Dari dulu bantuan itu selalu ada. Tapi tidak pernah semasif sekarang,” tandas Winarno. 

photo
Caption: Dengan menggunakan alat pertanian, traktor, Mentan Andi Amran Sulaiman melakukan panen raya jagung, di Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Rabu (30/1).
Pemberian bantuan untuk petani sangat terasa dalam upaya pemerintah mewujudkan mekanisasi pertanian. Winarno menuturkan petani saat ini dikucuri bantuan berupa peralatan pertanian modern. Seperti traktor, transplanter, combine harvester dan bahkan alat berat seperti ekstravator. Padahal sebelumnya petani-petani kecil tidak memiliki akses terhadap peralatan modern tersebut. 

“Sekarang petani diberikan bantuan alat modern. Tak hanya itu, penyuluh juga diarahkan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan sehingga petani pun tidak gagap dalam mengoperasikan alat-alat tersebut,” ungkapnya.

Secara khusus, Winarno juga berterimakasih pada Jokowi yang telah memilih orang profesional untuk menempati kursi Menteri Pertanian pada periode 2014-2019. 

“Saya sebelumnya tidak kenal Pak Amran. Tapi ketika bertemu dan mendengarkan visi dan misi beliau, saya sudah bisa melihat Pak Amran akan membawa perubahan besar pada pembangunan pertanian. Dan itu terbukti dengan berbagai capaian yang diraihnya saat ini,” terang Winarno. 

Amran disebut memiliki komitmen kuat dalam mewujudkan visi dan misi Jokowi. Terutama dalam mencapai swasembada pangan. Untuk pertama kalinya, Winarno melihat pejabat yang secara sungguh-sungguh menepati janjinya. 

photo
Panen Bawang Merah. Buruh tani memanen bawang merah di Brebes, Jawa Tengah, kamis (9/5/2019).
“Swasembada pangan sebetulnya bukan barang baru bagi para tokoh politik dalam menebarkan janji-janjinya di depan konstitutien. Di sinilah Pak Amran sangat berbeda. Swasembada pangan bukan lagi sebuah retorika, tapi sebuah janji yang harus ditepati,” sebut Winarno. 

Kesungguhan dalam mewujudkan swasembada pangan ini yang dinilai Winarno menjadi bukti nyata kepedulian pemerintah terhadap petani. 

“Bagi masyarakat umum, swasembada pangan berarti kemudahan dalam mengakses kebutuhan pangan. Tapi buat petani, maknanya lebih besar lagi. Swasembada pangan berarti petani dijadikan raja di negerinya sendiri. Jadi bermain-main dengan swasembada pangan sama saja bermain-main dengan petani,” tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement