Rabu 01 Nov 2017 20:09 WIB

Jokowi Ingin Ekspor Udang Indonesia Jadi Nomor Satu

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nur Aini
Presiden Joko Widodo mengunjungi revitalisasi tambak udang di Desa Bakti, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/11).
Foto: Republika/Debbie Sutrisno
Presiden Joko Widodo mengunjungi revitalisasi tambak udang di Desa Bakti, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Rabu (1/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Presiden Joko Widodo berharap agar Indonesia bisa menjadi pengekspor udang nomor satu di dunia. Sebab lahan tambak udang yang ada berpotensi menghasilkan udang lebih banyak dari pada saat ini.

Jokowi menjelaskan, udang memiliki pangsa pasar yang luas. Namun, produksi Indonesia baru bisa duduk di peringkat tiga sebagai pengekspor udang.

"Kalau kita gede-gedean (produksi) kita kerjakan dengan cara ini (modern), pasti bisa," kata Joko Widodo dalam peresmian revitalisasi tambak udang, di Desa Bakti, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Rabu (1/11).

Jokowi menuturkan, Indonesia memiliki banyak kawasan pantai yang bisa dijadikan sumber produksi udang. Saat ini sentra udang berada di Lampung, Indramayu, dan Provinsi Sulawesi Selatan. Jumlah ini masih sedikit dengan kawasan Indonesia yang luas dan sistem tradisional yang dipakai. "Kalau tambak-tambak di Jawa, di Kalimantan Utara, bisa berjalan seperti ini (modern), ya bisa nomor satu," ujarnya.

Menurut Jokowi, revitalisasi tambak udang sangat penting bagi keberlanjutan petani tambak udang dan peningkatan produktivitas. Selama ini banyak tambak dalam satuan hektare hanya menghasilkan sedikit udang. Melalui revitalisasi tersebut maka jumlah udang ketika dipanen bisa melimpah, dan kemudian bisa dijadikan potensi ekspor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement