Kamis 09 Feb 2017 17:36 WIB

Pandeglang Berpotensi Jadi Lumbung Jagung

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang petani tengah memanen jagung miliknya (ilustrasi).
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Seorang petani tengah memanen jagung miliknya (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, PANDEGLANG -- Pandeglang dinilai berpotensi penjadi lumbung jagung nasional. Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Agus M Tauhid mengatakan produksi jagung di Provinsi Banten masih belum maksimal, padahal Banten merupakan salah satu dearah yang memiliki potensi pengembangan pertanian sangat baik.

Dia menilai kondisi geografis dengan provinsi paling barat pulau Jawa ini  berpeluang menjadi lumbung Jagung nasional. Berdasarkan data Dinas Pertanian Provinsi Banten, kata dia, pada 2015 Kebutuhan jagung untuk industri di Kabupaten Serang mencapai 124.4940 juta ton per tahun. Pemenuhan jumlah tersebut masih dilakukan produsen jagung di Luar Banten.

Itu artinya, peluang Banten untuk memenuhi kebutuhan daerah masih sangat terbuka. Dari kebutuhan jagung sebesar 3.500 ton per hari, Produksi jagung daerah per tahun hanya mampu menghasilkan 19 ribu ton per tahun.

"Produksi jagung kita per tahun hanya 3.500 ton saja sementara kebutuhan jagung di provinsi Banten mencapai 1 juta lebih per tahunnya," ujar Agus, di Pandeglang, Kamis (9/2).

Sementara itu ada lebih dari 700 ribu hektare lahan sawah dan tegalan di Banten yang tersedia untuk dimanfaatkan dalam produksi jagung. Menurut Agus, jika 20 ribu hektare dimanfaatkan makan akan menghasilkan 100 ribu ton jagung.

"Ini yang akan kita coba tahun ini," kata dia.

Sedangkan untuk lumbung jagung daerah nantinya akan difokuskan di Kabupaten Pandeglang karena memiliki lahan pertanian terluas di Provinsi Banten. Luasnya mencapai 58,61 persen dari total lahan pertanian provinsi ini.

Bupati Pandeglang Irna Narulita menyambut baik upaya pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan, namun saat ini diakui Irna pemerintah daerah belum bisa berbuat banyak meski dengan besarnya potensi lahan pertanian yang ada. Kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang pertanian menjadi kendala untuk memaksimalkan produksi tanaman pangan terutama jagung.

"Kita perlu pemuda yang juga mau turun ke sawah," katanya di sela-sela acara pelantikan pengurus Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) Provinsi Banten, Kamis (9/2).

Namun dirinya optimis Pandeglang bisa memproduksi jagung dengan skala besar, mengingat bantuan yang akn dikucurkan pemprov Banten dan Kementruan Pertanian.

"Kita optimis Pandeglang jdi lumbung jagung Banten dan Nasional," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement