Rabu 07 Oct 2015 21:29 WIB

Pemerintah Umumkan Paket Kebijakan Ekonomi Ketiga

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Ilham
Presiden Joko Widodo bersiap mengumumkan paket kebijakan ekonomi pemerintah di Istana Negara, Jakarta, Rabu (9/9).Republika/Edwin Dwi Putranto
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Presiden Joko Widodo bersiap mengumumkan paket kebijakan ekonomi pemerintah di Istana Negara, Jakarta, Rabu (9/9).Republika/Edwin Dwi Putranto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi Ketiga pada hari Rabu (7/10) di Kantor Presiden. Pemerintah akan terus meluncurkan serangkaian paket kebijakan ekonomi untuk mengatasi perlambatan ekonomi akibat dampak pelemahan ekonomi global, sekaligus memperkuat daya saing dan struktur ekonomi Indonesia.

“Kami yakin Paket Kebijakan Ketiga ini tingkatnya ‘nendang’. Momentum yang kita rasakan hari ini, dimana rupiah mengalami penguatan signifikan,” ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung pada Pengumuman Paket Kebijakan Ekonomi Ketiga.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan bahwa Pemerintah secara berkelanjutan terus memperbaiki iklim usaha, terus mempermudah dan memperjelas pengurusan perijinan, dan syarat berusaha di Indonesia. “Untuk kali ini pemerintah menambahkan satu lagi, yaitu menekan biaya,” ujar Darmin.

Paket Kebijakan Ekonomi Ketiga meliputi Penurunan Harga BBM; Listrik dan Gas; Perluasan Penerima KUR; dan Penyederhanaan Izin Pertanahan untuk kegiatan penanaman modal.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza mengatakan kini situasi pasar keuangan semakin membaik yang disebabkan faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal, Mirza menyebutkan bahwa angka-angka dari ekonomi Amerika Serikat yang memang mengalami sedikit pelemahan, terutama pada sektor tenaga kerja.

Hal lainnya adalah konsekuensi dari kenaikan suku bunga yang mulai bergeser. “Awalnya banyak pelaku pasar yang memprediksi suku bunga The Fed naik di Oktober atau Desember tapi ternyata prediksinya berubah hingga ke triwulan ke-1 atau ke-2 tahun depan,” kata Mirza.

Pergeseran ini, kata Mirza,  menyebabkan terjadinya pembalikan, sehingga para spekulan yang beberapa bulan sebelumnya sudah membeli dolar lebih awal, kini melakukan cut loss.

Untuk faktor internal, pasar memberikan respon positif kepada Paket Kebijakan Ekonomi Kesatu, Kedua dan Ketiga. Paket-paket ini menunjukkan keseriusan pemerintah melakukan reformasi ekonomi. “Dalam jangka panjang, paket kebijakan itu akan bisa menurunkan inflasi,” ujar Mirza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement