Sabtu 19 Oct 2019 04:44 WIB

BIJB Buat MoU dengan PT Pos Indonesia Kembangkan Kargo

Selain PT Pos, BIJB juga menggandeng PT Pos Logistik dan Jasa Angkasa Semesta

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petugas mengisi avtur ke pesawat di Bandara BIJB Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Selasa (10/9/2019).
Foto: Antara/Dedhez Anggara
Petugas mengisi avtur ke pesawat di Bandara BIJB Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, Selasa (10/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) membuat MoU dengan beberapa perusahaan kargo besar dalam event West Java Investment Summit (WJIS) 2019 di Bandung Jumat (18/10). 

Menurut Direktur PT BIJB Muhammad Singgih, kerja sama ini digelar sebagai upaya mengembangkan kargo di BIJB sebagai penunjang e-commerce di Indonesia. Ada tiga perusahaan yang menjalin kerja sama dengan BIJB. Yakni, PT Pos, PT Pos Logistik dan PT Jasa Angkasa Semesta. 

"Tiga perusahaan ini akan menjadi mintra kami dalam pengembangan dan pengelolaan kargo di BIJB, karena Jawa Barat merupakan e-Commerce terbesar dari tiga provinsi lain seperti DKI Jakarta dan Banten," ujar Singgih kepada wartawan.

Singgih menjelaskan, terdapat 500 meter persegi lahan yang memang dapat dimanfaatkan dan dimaksimalkan untuk kawasan kargo. Artinya, terdapat setengah bagian di bandara yang berada di Kertajati, Kabupaten Majalengka yang dapat dijadikan sebagai pusat kargo. 

"Kami mengharapkan (lahan) itu untuk dikembangkan lagi, sesuai harapan Pak Gubernur, BIJB harus menjadi pusat e-commerce, dengan demikian kargo harus di maksimalkan lagi di BIJB," paparnya. 

Saat ditanya tentang jumlah investasi, Singgih mengatakan, saat ini belum mengarah ke arah besaran nilai. Namun, ia lebih mendahulukan menjalin kerja sama. Singgih menjelaskan, dari contoh sebelumnya untuk 500 meter persegi lahan untuk gudang kargo investasi mencapai Rp 30 Miliar.

"Sebelumnya sudah ada yang investasi sebesar Rp 30 Miliar untuk logistik, saya harap ini bisa lebih besar lagi," katanya. 

Sementara mengenai maskapai untuk kepentingan kargo, menurut Singgih, maskapai menjadi tanggungjawab investor. Terlebih, calon investor yang notabene perusahaan yang bergelut pada bidang kargo tersebut sudah bekerjsama juga dengan perusahaan maskapai besar. 

"Kami disini menyiapkan kawasan, maskapai menjadi tanggungjawab Investor, maka justru itu saya pun melakukan kerjasama dengan investor itu," katanya. 

Singgih mengatakan, proses invetasi untuk kargo akan dimulai pada tahun depan. Karena kebutuhan kargo tahun depan dipastikan akan meningkat. 

"Dengan di bukanya pasar umroh pada bulan November nanti maka kebutuhan kargo juga diyakini akan meningkat, kedepan satu bulan dua kali akan ada pemberangkatan untuk umroh ke Arab Saudi," katanya.

Selain itu, kata dia, BIJB juga menjalin kerjasama dengan salah satu investor berasal dari Tiongkok untuk pengembangan Aero City. Perusahaan dari Tiongkong nantinya, akan menjadi pengembang dan pengelola aerocity BIJB.

"Kami dengan investor dari Tiongkong dalam langkah proses kerjasama, sifatnya nanti mereka adalah sebagai pengembang dan Cluster," katanya. 

Singgih berharap, tahun depan dua invetasi ini sudah bisa berjalan. Hal ini, seiring terus perkembangan dan peningkatan sarana serta prasarana BIJB. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement