Rabu 31 Jan 2018 19:09 WIB

Investasi di Luar Jawa Belum Maksimal

Ketersediaan infrastruktur di luar Jawa dinilai investor sangat terbatas.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah terus menggenjot adanya investasi di luar Jawa, fokus pembangunan infrastruktur pun dilakukan di daerah-daerah luar Jawa. Namun, ketidaksiapan daerah membuat investasi di luar Jawa belum maksimal.

Wakil Ketua Umum Bidang Hubungan Internasional KADIN Indonesia Shinta Widjaya Kamdani mengatakan, kesiapan tersebut bukan hanya dari segi konektivitas mengingat pembangunan jalan daerah sudah banyak dilakukan. Namun, diperlukan konektivitas atau akses menuju daerah tersebut.

"Nah ini infrastrukturnya masih juga sangat terbatas," ujarnya, Rabu (31/1). Pemerintah pun kini membangun lebih banyak pelabuhan dan lebih banyak bandara.

Keseriusan pemerintah dalam mendatangkan investasi ke daerah luar Jawa juga dipermudah dengan membuat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Sayangnya, diakui Shinta, meskipun sudah dibuat KEK dengan insentif, diberikan tax allowance dan tax holiday, namun terkadang masih belum tepat sasaran.

"Jadi banyak daerah belum siap. Masih banyak investor yang memilih daerah-daerah yang lebih mudah seperti Jawa," kata dia.

Sementara itu, menyoroti 2018 yang bertepatan dengan pemilihan kepala daerah dan pemilihan presiden pada 2019, pihaknya optimis investasi tetap berjalan baik. Namun tahun politik bukan berari tidak ada dampak bagi investasi.

"Pasti ada. Walaupun mungkin proyek yang mau jalan, jalan aja. Tapi banyak juga investor wait and see," kata dia.

Investor memilih menunggu lantaran ingin memastikan siapa yang terpilih menjadi kepala daerah untuk kemudian komitmen dalam melakukan investasinya. Sikap wait and see ini tentunya berdampak pada proyek-proyek besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement