REPUBLIKA.CO.ID, KUWAIT CITY-- Anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) kini sedang mengadakan konsultasi tentang pasar minyak untuk memecahkan gejolak Libya, menteri minyak Kuwait mengatakan Selasa.
"Kami sedang melakukan konsultasi, tapi belum memutuskan arah mana yang kami tuju," kata Sheikh Ahmad Abdullah al-Sabah kepada wartawan ketika ditanya apakah OPEC mendiskusikan akan meningkatkan produksi minyak mentah.
Dia juga membantah bahwa Kuwait, produsen terbesar kelima OPEC, telah meningkatkan produksi. "Kami tidak meningkatkan produksi," katanya. Harga minyak mentah melonjak pada Senin karena para pedagang resah tentang meningkatnya bentrokan di Libya antara pasukan yang setia kepada pemimpin Moamer Kadhafi dan pemberontak yang ingin mengakhiri pemerintahan empat dekadenya.
Dalam perdagangan di Asia pada Selasa, minyak mentah New York turun di bawah 105 dolar AS karena Amerika Serikat menolak mengesampingkan untuk membuka cadangan minyaknya untuk memperbaiki dampak kenaikan harga minyak yang tinggi.
Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman April, turun 70 sen menjadi 104,74 dolar AS per barel pada sore hari. Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman April merosot 64 sen menjadi 114,40 dolar AS.