REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Krisis politik yang terjadi di Mesir belum berdampak secara signifikan terhadap nilai ekspor Indonesia. Namun, pemerintah mewasdapai kenaikan harga minyak yang berakibat kepada kenaikan harga komoditas internasional.
Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu mengatakan pemerintah masih terus memantau perkembangan krisis di Mesir. Walaupun untuk saat ini, krisis tersebut belum berdampak secara langsung kepada nilai perdagangan Indonesia.
"Kalau dari segi keterkaitan pasar yang langsung ke perdagangan, keterkaitan pasar kita tuh jauh lebih banyak ke Asia yang notabenenya tidak akan terlalu berpengaruh dengan apa yang terjadi di sana," ujarnya.
Namun, pemerintah akan menjaga dampak lain dari krisis itu. Utamanya harga minyak. Pasalnya, harga minyak di pasar internasional kini sudah menembus 100 dolar AS per barel.
"Memang sudah ada dampak kepada harga minyak. Harga minyak sudah 100 dolar AS. Ini yang kita di dalam negeri juga harus lakukan antisipasi," katanya.