Selasa 04 Jan 2011 08:27 WIB

Kenaikan Harga Bisa Ganjal Penurunan Kemiskinan

Rep: thr/ Red: Krisman Purwoko
Bahan pokok
Foto: Antara
Bahan pokok

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sekretaris Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Syahrial Loetan mengatakan, tantangan terberat dalam upaya pencapaian target kemiskinan adalah kenaikan harga bahan pokok. Kenaikan inflasi 1 sampai dengan 2 persen bisa menjadi pukulan buat masyarakat di kalangan bawah.

“Tantangan di 2011 ini adalah kenaikan harga. Ini bisa menjadi pukulan utamanya bagi mereka yang hidup di daerah perbatasan. Tugas berat pemerintah saat ini adalah mengendalikan harga,” ujarnya ketika dihubungi Republika, Senin (3/1).

Menurut Syahrial, pola kemiskinan pada tahun ini masih tetap akan berada di daerah pedesaan. Pasalnya, kata dia, masyarakat di pedesaan belum tersentuh oleh sektor jasa dan manufaktur. Masyarakat di desa umumnya merupakan petani. Sayangnya karena keterbatasan lahan, umumnya mereka hanya sebatas buruh kerja. “Ini tantangan yang harus kita selesaikan,” jelasnya.

Dalam simulasi Bappenas kemiskinan pada 2011 ini diperkirakan antara 11,61 sampai 11,73 persen. Untuk kemiskinan di daerah perkotaan diproyeksikan antara 8,26 sampai 8,35 persen. Sementara untuk didaerah pedesaan 14,81 sampai 14,89 persen. “Tapi untuk target kemiskinan ini kita optimistis dapat tercapai,” jelasnya.

Syahrial menjelaskan, ada tiga pendekatan yang dilakukan pemerintah untuk mengurangi kemiskinan.Pertama yakni melalui pendekatan Individu seperti dana bos dan raskin. Kemudian pendekatan kelompok melalui PNPM mandiri dan ketiga yakni melalui program KUR. “Di samping itu ada dorongan lain dari pendidikan, kesehatan serta peningkatan investasi yang turut mengurangi angka kemiskinan,” jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement