REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kenaikan harga minyak mentah dunia (crude oil) yang sudah menyentuh 91 dolar AS per barel, memang secara tidak langsung akan mengerek harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi seperti Pertamax.
Namun, PT Pertamina (Persero) selaku produsen Pertamax mengaku belum ada niatan untuk menaikkan harga Pertamax.
"Kita harus mereview atau mengevaluasi terlebih dahulu kondisi ini (kenaikan harga minyak dunia). Jadi kita akan melihat dulu kondisi dalam dua minggu ke depan untuk menyesuaikan," kata Vice President Corporate Communications Pertamina, Mochammad Harun, saat dihubungi Republika, Senin (3/1).
Jika harga minyak terus membumbung tinggi dan harga di pasar meningkat, lanjut Harun, mau tidak mau Pertamina juga harus mengikuti pergerakan pasar. Terlebih lagi, Pertamax merupakan BBM nonsubsidi, yang harganya sesuai mekanisme pasar.