REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta seluruh kegiatan dalam Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran 2011 agar dapat dilaksanakan tepat waktu dan diselesaikan secara sempurna pada 2011. "Laksanakan tepat waktu dan selesaikan secara menyeluruh dan sempurna pada tahun anggaran itu juga. Jangan ada yang tidak rampung di tahun 2011 mendatang," kata Presiden pada acara penyerahan DIPA Tahun Anggaran 2011 kepada para menteri, pimpinan lembaga, dan para gubernur dari seluruh Indonesia di Istana Negara, Jakarta, Selasa (27/12).
Penyerahan DIPA Tahun Anggaran 2011 berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena dilakukan pada akhir tahun 2010 sebelum anggaran 2011 dimulai. Hal tersebut dimaksudkan agar sejak hari pertama tahun 2011 seluruh satuan kerja di kementerian/lembaga dapat melaksanakan kegiatan dengan baik. "Kita ingin seluruh kegiatan dalam DIPA segera mulai dilaksanakan sejak awal tahun anggaran," ujar Presiden.
Selain itu, Kepala Negara juga mengingatkan kembali pentingnya faktor ketepatan waktu yang sangat mutlak untuk diperhatikan agar tiada alasan lagi untuk tidak dapat menjalankan program pembangunan secara terencana dan terukur. Untuk itu, Presiden meminta para menteri dan pimpinan lembaga serta para kepala daerah sebagai pelaksana pengguna anggaran di daerah segera menyusun rencana pelaksanaan kegiatan sebagai pelaksanaan program pembangunan.
"Susun rencana penarikan dana yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan. Segera sampaikan rencana penarikan dana itu kepada Menteri Keuangan (Agus Martowardojo, red) agar dapat disediakan dana sesuai rencana penarikan dana masing-masing kementerian atau lembaga," tuturnya.
Dengan DIPA Tahun Anggaran 2011 yang diserahkan lebih awal, Presiden meminta agar tahap pelelangan dalam proses pengadaan barang dan jasa dapat dilakukan pada akhir tahun anggaran berjalan. "Lakukan proses pelelangan sesuai ketentuan. Mari kita pastikan pelaksanaan anggaran pada tahun 2011 lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, terutama dari segi tata kelola keuangan negara," demikian Presiden.