REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG—Menghadapi rencana pemerintah untuk membatasi subsidi BBM, sejumlah pengelola SPBU mengaku tidak begitu khawatir. Karena, mereka yakin BBM merupakan bagian dari kebutuhan pokok manusia.
Menurut Manager SPBU Pertamina Cikokol, Kota Tangerang, Pung Wawan, pihaknya tidak melakukan sejumlah persiapan berarti tentang rencana tersebut. Namun, ia meminta kepada pemerintah jika hal tersebut sampai terjadi informasinya harus diberikan sedini mungkin.
“Ya kami kan harus mempersiapkan segala sesuatunya juga, misalnya kami harus mengosongkan tangki minyak dulu,” kata Pung kepada Republika, Selasa (15/12).
Pung juga mengatakan, ia akan menyiapkan sejumlah dana yang diperuntukkan untuk mengganti logo dan pembelian satu tangki yang berisi 8 ton atau 8.000 liter pertamax.
Menurutnya, jika pembatasan BBM dan konversi ke pertamax dilakukan, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak keamanan. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan para pelanggan yang akan mengantri untuk mendapatkan BBM premium dengan subsidi terakhir.
Pung mengatakan, pihaknya tidak khawatir rencana itu akan menurunkan pendapatannya. Karena, BBM premium maupun pertamax masih sangat dibutuhkan oleh warga.