REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kementerian BUMN optimistis lima perusahaan milik negara (BUMN) siap melakukan penawaran saham kepada publik (IPO) pada 2011. "Ya dari 7-10 BUMN yang diajukan, "feeling" saya paling siap separuhnya. Tidak usah 10, setengahnya saja sudah cukup," kata Menteri BUMN Mustafa Abubakar, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (6/12).
Menurut Mustafa, Kementerian BUMN masih terus membahas setiap perusahaan yang siap melakukan IPO. Selanjutnya, akan diajukan ke Komite Tim Privatisasi di Menko Perekonomian. Adapun tujuan pemerintah mendorong perusahaan mencatat saham di bursa selain untuk mendapatkan modal, juga meningkatkan kinerja perseroan. "Pada intinya, dana IPO itu untuk memperkuat modal perusahaan, bukan untuk disetor ke negara," ujarnya.
Sebelumnya, sederet BUMN yang disebut-sebut siap 'melantai' di Bursa Efek Indonesia 2011, yaitu PT Pelindo II, PTPN III, PT Hutama Karya, PT Waskita Karya, PT Jasindo, Perum Pegadaian, PT Rekayasa Industri, PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dan PT Kawasan Berikat Nusantara (KBN). "Kita harapkan Desember ini akan ada keputusan dari komite privatisasi," ujar Menteri.
Terkait jumlah perusahaan yang akan meralisasikan IPO tersebut, Mustafa menuturkan, masih belum pasti. "Belum pasti, namun kita pakai angka sebelumnya, sebanyak 7-10 perusahaan," ujar Mustafa.
Meski begitu, ia berpendapat, dua perusahaan yang memiliki persiapan matang menggelar aksi korporasi tahun depan, yaitu PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) dan Perum Pegadaian. "Kalau mereka (Jasindo dan Pegadaian) siap, ya mereka lebih dulu. Yang lainnya, kami harapkan tetap mempersiapkan diri di tengah suasana pasar modal yang sangat bagus," tegas Mustafa.
Khusus Pegadian, perusahaan ini sedang menunggu Peraturan Pemerintah (PP) Perseroan Terbatas (PT). "Pegadaian dalam proses menunggu PP, kalau sudah berbentuk PT mereka berpluang maju IPO," ujarnya.